FILOSOFI KURIKULUM PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN
KURIKULUM
Kurikulum berasal dari bahasa latin, yaitu
curriculum yang artinya a running course atau
dalam artian segala komponen-komponen materi yang diajarkan dalam dunia
pendidikan agar terjadinya tujuan pendidikan yang ideal. Atau istilah yang
lebih sederhana lagi yaitu materi-materi yang diajarkan di sekolah.
Beberapa pakar daripada pendidikan mengemukakan
definisi daripada kurikulum itu sendiri.
1. Saylor
dan Alexander mendiskusikan, kurikulum sebagai the total effort of the school situation, artinya keseluruhan
kinerja daripada lembaga pendidikan atau sekolah untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Konsep ini tak hanya
mengandalkan materi pendidikan, tapi juga proses pembelajaran, administrasi
sekolah, sarana dan prasarana sekolah, sistem aturan dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan pendidikan dalam pencapaian target daripada kurikulum yang
telah direncanakan sebelumnya.
2. Hilda
Talba mengemukakan, curriculum is a plan
of learning, artinya kurikulum adalah sebuah rencana dalam membangun sebuah
pembelajaran. Implementasi kegiatan dan pengalaman siswa harus dirangkum dalam
sebuah kurikulum.
3. Smith
mengartikan, kurikulum sebagai a sequence
of potential experiences of disciplining children and youth in group ways of
thinking and acting, artinya sebuah rangkaian potensi pengalaman disiplin
dalam anak-anak dan generasi muda untuk memliki berbagai macam cara dalam
proses berpikir dan melakukan aksi. Maksud konsep disini anak-anak dalam lembaga
pendidikan diajarkan untuk selalu mengembangkan potensi dan aplikasi yang
diajarkan di sekolah untuk kemudian hari diterapkan di dalam kehidupan mereka.
B. HAKIKAT
KURIKULUM
endaknya kurikulum
yang dirancang oleh lembaga pendidikan sesuai dengan visi dan misi yang telah
direncanakan sebelumnya agar peserta didik dapat terarah dan terwujud esensi
diri mereka mewakili daripada eksistensi kurikulum dari lembaga sekolah mereka
tersebut. Dan untuk tetap mengeksistensikan kurikulum, perlu adanya nilai
intrinsik dan ekstrinsik serta pengembangan metode pendidikan agar relevan sesuai
dengan tujuan pendidikan.
Hakikat daripada kurikulum yaitu.
1. Tujuan
yang paling utama dari kurikulum yaitu dengan pembinaan keimanan dan ketaqwaan.
2. Penyesuaian
kurikulum terhadap fitrah manusia yaitu keyakinan terhadap tuhannya.
3. Sajian
kurikulum merupakan materi yang telah dikaji sesuai dengan budaya lokal dan
kebangsaan yang utuh.
4. Bimbingan
terhadap minat dan bakat serta pengembangan intelektual dan keterampilan anak
untuk menghadapi situasi kehidupan yang real
atau nyata.
5. Pembinaan
karakter atau akhlaq anak agar tidak melenceng dari nilai ajaran moral.
6. Kurikulum
bersifat relevan, yaitu mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Di dalam filsafat pendidikan, hakikat daripada
kurikulum yaitu pembentukan karakter atau kepribadian anak didik. Maka dari itu
seorang pendidik mengajarkan materi kepada peserta didik tidak hanya materi
yang bersifat intelektual, tetapi juga yang bersifat emosional yang menyangkut
karakter anak tersebut baik di indoor
maupun outdoor.
Adanya nilai kurikulum yang relevan dan
mempunyai nilai daya pembelajaran yang efektif, mengakibatkan lembaga-lembaga
pendidikan berkompetitif untuk meningkatkan daya saing kurikulum yang lebih
relevan lagi entah itu dari segi metode pembelajaran, sarana dan prasarana
sekolah, kegiatan-kegiatan penunjang pendidikan, kualitas para pengajar, dan
lain sebagainya dalam peningkatan kegiatan proses pembelajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini
marketable atau yang laku di pasaran dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Nama
:RESTU AGUNG PRASETYO
Kelas/NIM
: SD15-A2/150641095
Dosen :Aliet Noorhayati Sutisno, M.Phil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar